Irfan Bachdim Dilarang Main Tiga Bulan

PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) mengambil keputusan terkait kasus mangkirnya Irfan Bachdim dari pelatnas timnas U-23. Pemain klub Persema Malang itu dilarang bermain selama tiga bulan.

Hal itu disampaikan Komdis dalam pertemuan dengan wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (24/10/2011). Aturan hukum yang dijadikan acuan adalah Kode Displin Pasal 78 jo Pasal 33 ayat 3.

"Kami sudah melakukan investigasi kemarin. Setelah berdiskusi, dari berbagai pertimbangan, kami mengambil keputusan secara bulat, bahwa Irfan Bachdim dilarang melakukan aktivitas sepakbola di ling
kungan PSSI selama tiga bulan," demikian keterangan wakil ketua Komdis, Tjatur Agus Saptono, yang didampingi ketua Bernhard Limbong dan beberapa anggota Komdis.

Dalam pasal tersebut dituliskan, Irfan bisa saja dikenakan sanksi skorsing sampai sembilan bulan, dan juga denda Rp 100 juta. Namun, atas beberapa pertimbangan, hukuman yang dijatuhkan pada si pemain adalah pencekalan tiga bulan.



"Pertimbangannya adalah demi kepentingan tim nasional, dan juga untuk memberi efek jera pada pemain timnas, supaya mereka selalu total saat dipanggil dan berjuang untuk timnas," tukas Tjatur.

"Kita tidak mengenakan denda karena kami tidak mencari pendapatan," sambungnya.

Irfan dicoret pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan karena menolak memenuhi panggilan latihan yang sudah ditetapkan. Si pemain berdalih harus menunggui istrinya yang sakit dan hamil muda.

Dalam keterangan Komdis, pihaknya sudah mengecek komunikasi via SMS antara coachRahmad dengan Irfan. Mereka pun menilai, miskomunikasi yang dikatakan Irfan adalah alasan yang bersangkutan belaka.

"Kami sudah memberi tahu Irfan hasil keputusan ini tadi, tapi dia belum memberi respons," tambah Tjatur, seraya menambahkan bahwa Irfan diberi hak melakukan banding tujuh hari setelah keputusan ini ditetapkan, serta menyerahkan berkas banding itu paling lambat 14 hari ke depan.

Saat ditanya soal Boaz Solossa, yang pernah pula meninggalkan timnas (senior) dengan alasan keluarga, Tjatur mengatakan, kasusnya berbeda.

"Boaz waktu itu minta izin mau (persiapan) main dengan Persipura. Kami cuma memberi dia peringatan karena pemberitahuan dari Persipura telat," jawab dia.

0 komentar:

Post a Comment